Firman Tuhan Harian - "Kebenaran Sesungguhnya di Balik Karya Penaklukan (4)" - Kutipan 203
Mon Feb 22, 2021 11:09 am
Firman Tuhan Harian - "Kebenaran Sesungguhnya di Balik Karya Penaklukan (4)" - Kutipan 203
Apa artinya disempurnakan? Apa artinya ditaklukkan? Kriteria apa yang harus dimiliki seseorang agar dapat ditaklukkan? Kriteria apa yang harus dimiliki seseorang supaya dapat disempurnakan? Baik penaklukan maupun penyempurnaan keduanya bertujuan untuk membentuk manusia supaya ia dapat kembali kepada gambarnya semula dan dibebaskan dari pengaruh Iblis dan dari watak iblisnya yang rusak. Penaklukan lebih dahulu terjadi dalam proses pembentukan manusia, yang artinya proses tersebut adalah langkah pertama dari pekerjaan itu. Penyempurnaan adalah langkah kedua, atau pekerjaan penutup. Setiap manusia harus melewati tahap ditaklukkan. Jika tidak, ia tidak akan bisa mengenal Tuhan dan tidak akan mengetahui bahwa Tuhan itu ada, yang berarti ia tidak akan bisa mengakui Tuhan. Jika seseorang tidak mengakui Tuhan, tidak mungkin baginya untuk dilengkapi Tuhan sebab ia tidak akan memenuhi persyaratan untuk penyelesaian ini. Jika mengakui Tuhan pun tidak, bagaimana mungkin engkau dapat mengenal-Nya? Bagaimana mungkin engkau akan mencari Dia? Engkau juga tak akan bisa menjadi saksi bagi Dia, apalagi memiliki iman untuk memuaskan-Nya. Jadi, bagi setiap orang yang ingin dilengkapi, langkah pertama haruslah melewati pekerjaan penaklukan. Inilah persyaratan pertama. Akan tetapi, baik penaklukan maupun penyempurnaan, masing-masing bertujuan untuk membentuk manusia dan mengubahnya, dan masing-masing adalah bagian dari pekerjaan pengelolaan manusia. Kedua tahap ini diperlukan dalam mengubah seseorang menjadi pribadi yang lengkap. Satu tahap pun tidak boleh dilewatkan. Memang, "ditaklukkan" tidak terlalu enak kedengarannya, tetapi sebenarnya proses penaklukan seseorang adalah proses mengubahkan dirinya. Setelah ditaklukkan, engkau mungkin tidak langsung menyingkirkan semua watakmu yang rusak seluruhnya, tetapi engkau akan menyadarinya. Melalui pekerjaan penaklukan, engkau akan menyadari kemanusiaanmu yang rendah, dan juga mengetahui betapa besar ketidaktaatanmu. Meskipun engkau tak akan bisa membuang atau mengubah watakmu dalam periode pekerjaan penaklukan yang singkat, engkau akan menyadarinya. Hal ini meletakkan dasar untuk penyempurnaanmu. Jadi, penaklukan dan penyempurnaan, keduanya bertujuan untuk mengubah manusia, keduanya dilakukan untuk membersihkan manusia dari watak iblisnya yang rusak sehingga ia dapat menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan. Hanya saja, ditaklukkan memang langkah pertama dalam pengubahan watak manusia dan juga langkah pertama agar manusia dapat memberikan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan, langkah yang lebih rendah dari langkah disempurnakan. Perubahan watak hidup seorang yang telah ditaklukkan masih jauh di bawah perubahan watak hidup orang yang telah disempurnakan. Ditaklukkan dan disempurnakan berbeda maknanya satu dengan yang lain karena keduanya adalah dua fase pekerjaan yang berbeda dan karena keduanya membuat orang berada pada standar yang berbeda. Penaklukan membawa mereka pada standar yang lebih rendah, sementara penyempurnaan membawa mereka pada standar yang lebih tinggi. Orang yang disempurnakan adalah orang benar, orang yang dikuduskan dan dimurnikan. Merekalah perwujudan pekerjaan pengelolaan kemanusiaan, atau hasil akhirnya. Meskipun mereka bukan manusia sempurna, mereka adalah orang-orang yang berupaya menjalani hidup yang berarti. Namun, orang-orang yang ditaklukkan hanya secara lisan saja mengakui bahwa Tuhan itu ada. Mereka mengakui bahwa Tuhan sendiri telah berinkarnasi, bahwa Firman telah menampakkan diri dalam daging, dan bahwa Tuhan telah datang ke bumi untuk melakukan pekerjaan penghakiman dan hajaran. Mereka juga mengakui bahwa penghakiman dan hajaran Tuhan serta pukulan dan pemurnian-Nya semuanya bermanfaat bagi manusia. Artinya, mereka baru mulai memiliki gambar manusia, dan mereka memiliki sedikit pengertian tentang kehidupan, tetapi mereka masih bingung mengenai hal itu. Dengan kata lain, mereka baru mulai memiliki kemanusiaan. Inilah hasil dari ditaklukkan. Ketika orang melangkah pada jalur penyempurnaan, watak lama mereka dapat diubahkan. Bahkan, hidup mereka terus bertumbuh dan mereka secara bertahap masuk lebih mendalam ke dalam kebenaran. Mereka mampu untuk membenci dunia dan membenci semua orang yang tidak mengejar kebenaran. Mereka khususnya membenci diri mereka sendiri, tetapi yang lebih penting, mereka mengenal diri mereka sendiri dengan jelas. Mereka mau hidup sesuai kebenaran dan menjadikan pengejaran mereka akan kebenaran sebagai tujuan. Mereka tidak mau hidup dalam pemikiran yang dihasilkan otak mereka sendiri, dan mereka merasa benci dengan pembenaran diri sendiri, keangkuhan, dan kesombongan manusia. Mereka berbicara dengan sangat memperhatikan apa yang patut, menangani segala sesuatu dengan kearifan dan hikmat, serta setia dan taat kepada Tuhan. Saat mengalami hajaran dan penghakiman, mereka bukan hanya tidak menjadi pasif atau lemah, tetapi mereka bersyukur untuk hajaran dan penghakiman dari Tuhan. Mereka percaya bahwa mereka tak bisa berbuat apa-apa tanpa hajaran dan penghakiman Tuhan. Mereka dapat menerima perlindungan-Nya melalui hajaran dan penghakiman itu. Mereka tidak mengejar iman untuk mendapatkan kedamaian dan sukacita atau iman untuk mendapatkan makanan demi memuaskan rasa lapar mereka. Mereka juga tidak mengejar kesenangan daging yang sementara. Beginilah orang-orang yang telah disempurnakan. Setelah orang ditaklukkan, mereka mengakui bahwa Tuhan itu ada. Akan tetapi, tindakan apa pun yang menyertai pengakuan akan keberadaan Tuhan, tindakan-tindakan ini terbatas dalam diri mereka. Apa sebenarnya arti Firman yang menampakkan diri dalam daging? Apa arti inkarnasi? Apa yang telah dilakukan Tuhan yang berinkarnasi? Apa tujuan dan makna pekerjaan-Nya? Setelah mengalami begitu banyak pekerjaan-Nya, mengalami perbuatan-Nya di dalam daging, apa yang telah engkau peroleh? Hanya setelah memahami semua perkara ini engkau menjadi seorang yang ditaklukkan. Jika engkau hanya berkata bahwa engkau mengakui Tuhan itu ada, tetapi tidak meninggalkan apa yang seharusnya engkau tinggalkan dan tidak bisa melepaskan kesenangan daging yang seharusnya engkau lepaskan, dan sebaliknya, engkau terus mengingini kenyamanan daging seperti yang selalu engkau lakukan, engkau tidak dapat melepaskan semua prasangka terhadap saudara-saudari seiman, dan dalam banyak perkara sederhana, engkau tidak dapat memenuhi kewajibanmu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, hal itu membuktikan bahwa engkau masih belum ditaklukkan. Dalam hal ini, sekalipun engkau memahami banyak hal, semua itu sia-sia saja. Orang-orang yang telah ditaklukkan adalah mereka yang telah mencapai tahap awal perubahan dan tahap awal jalan masuk. Mengalami penghakiman dan hajaran Tuhan membuat mereka mulai memiliki pengenalan akan Tuhan dan pemahaman awal akan kebenaran. Meskipun untuk banyak kebenaran yang lebih mendalam dan terperinci engkau tidak dapat benar-benar masuk ke dalam realitasnya, engkau dapat menerapkan banyak kebenaran dasar dalam kehidupan nyatamu, misalnya kebenaran yang menyangkut kesenangan dagingmu atau kedudukanmu sendiri. Tentu saja, semua ini adalah hal yang dicapai dalam diri orang-orang yang mengalami penaklukan. Sebagian perubahan watak juga dapat terlihat pada orang yang ditaklukkan. Misalnya, cara mereka berpakaian dan berdandan dan kehidupan mereka—hal-hal ini dapat berubah. Sudut pandang mereka akan kepercayaan mereka kepada Tuhan berubah, mereka mendapat kejelasan mengenai sasaran pengejaran mereka, dan hasrat mereka meningkat. Dalam perjalanan menjadi orang yang ditaklukkan, watak hidup mereka pun, sama halnya, dapat berubah. Bukan berarti mereka tidak berubah sama sekali. Hanya saja, perubahan mereka dangkal, masih di tahap awal, dan jauh lebih kecil dibandingkan perubahan watak dan sasaran pengejaran yang akan terlihat setelah seseorang disempurnakan. Jika dalam perjalanan menjadi orang yang ditaklukkan, watak seseorang tidak berubah sama sekali dan ia tidak memperoleh kebenaran sedikit pun, orang seperti ini hanya sepotong sampah dan sama sekali tidak berguna! Orang-orang yang belum ditaklukkan tidak dapat disempurnakan! Jika seseorang hanya ingin ditaklukkan, ia tak bisa sepenuhnya dilengkapi, sekalipun wataknya menunjukkan sedikit perubahan yang sesuai selama pekerjaan penaklukan. Ia juga akan kehilangan kebenaran awal yang telah diperolehnya. Ada perbedaan besar antara banyaknya perubahan watak pada orang yang ditaklukkan dan pada orang yang disempurnakan. Namun, ditaklukkan adalah langkah pertama dalam perubahan. Langkah ini adalah dasarnya. Tidak adanya perubahan awal ini menjadi bukti bahwa seseorang tidak benar-benar mengenal Tuhan sama sekali karena pengenalan ini berasal dari penghakiman, dan penghakiman ini adalah bagian utama dalam pekerjaan penaklukan. Jadi, setiap orang yang disempurnakan sudah melewati tahap ditaklukkan. Jika tidak, mereka tidak mungkin sudah disempurnakan.
Dikutip dari "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Rekomendasi: Gereja Tuhan Yang Mahakuasa
- Firman Tuhan Harian - "Kisah Sebenarnya di Balik Pekerjaan pada Zaman Penebusan" - Kutipan 1
- Firman Tuhan Harian - "Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri III" - Kutipan 70
- Firman Tuhan Harian | Mengenal Tuhan adalah Jalan Menuju Takut akan Tuhan dan Menjauhi Kejahatan | Kutipan 4
- Firman Tuhan Harian - "Mengenal Tuhan adalah Jalan Menuju Takut Akan Tuhan dan Menjauhi Kejahatan" - Kutipan 1
- Firman Tuhan Harian | Mengenal Tuhan adalah Jalan Menuju Takut akan Tuhan dan Menjauhi Kejahatan | Kutipan 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik