Aku Memahami Kebohongan Pemerintah PKT yang Sebenarnya dan Kasih Tuhan Menarikku Kembali Kepada-Nya (Bagian 1)

Wed Jul 08, 2020 8:20 pm

Aku Memahami Kebohongan Pemerintah PKT yang Sebenarnya dan Kasih Tuhan Menarikku Kembali Kepada-Nya (Bagian 1)

Saudara Kemu, Korea Selatan

"Aku beri tahu sekali lagi—jangan terus berbicara kepadaku tentang urusan Tuhan itu, dan engkau tidak boleh berhubungan lagi dengan orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Jika aku lihat engkau menghubungi mereka lagi, aku akan menghancurkan ponselmu berkeping-keping!"

"Mengapa? Mengapa engkau menghalangi imanku?" tanya istriku, wajahnya penuh kebingungan.

"Mengapa? Ini untuk kebaikanmu sendiri dan kebaikan keluarga kita. Apakah engkau tidak tahu bahwa pemerintah PKT (Partai Komunis Tiongkok) secara serius menindak dan menindas Gereja Tuhan Yang Mahakuasa? Apakah engkau tidak tahu tentang Kasus Zhaoyuan 28 Mei 2014? Dikatakan di internet bahwa Zhang Lidong, pelaku utama dalam kasus ini, adalah anggota Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Jika engkau bersama dengan orang-orang itu, engkau hanya akan menempatkan dirimu dalam bahaya yang sangat besar!"

Istriku menanggapi dengan tegas, "Zhang Lidong dan yang lainnya bukan dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa—engkau tidak boleh memercayai hal-hal yang mereka katakan di internet. Aku telah berhubungan dengan saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa selama dua atau tiga bulan dan yang aku telah melihat bahwa mereka semua adalah orang-orang terhormat yang baik hati dan tulus terhadap orang lain. Mereka saling membantu setiap kali ada orang yang bermasalah, dan mereka sama sekali tidak seperti apa yang orang-orang katakan di internet."

Aku marah dan tetap tidak yakin. "Buka saja internet dan lihat sendiri, maka kau akan tahu apakah aku benar atau tidak."

Aku Memahami Kebohongan Pemerintah PKT yang Sebenarnya dan Kasih Tuhan Menarikku Kembali Kepada-Nya (Bagian 1) God-s-love-draws-me-back-5

Istriku kemudian menggandengku ke kursi dan berkata, "Engkau adalah tipe orang yang memikirkan segala sesuatu dengan saksama. Engkau harus melakukan pendekatan terhadap hal ini secara wajar dan berbicara sesuai dengan fakta—engkau tidak bisa hanya mendengarkan satu sisi cerita! Setiap outlet media utama di Tiongkok hanyalah corong untuk pemerintah PKT; mereka hanya alat bagi pemerintah untuk menipu rakyat. Kredibilitas macam apa yang ada dalam laporan-laporan mereka? Apakah engkau tidak ingat protes Lapangan Tiananmen tahun 1989? Para mahasiswa di Lapangan Tiananmen memprotes korupsi dan mendukung kebebasan berdemokrasi, tetapi pemerintah PKT menemukan beberapa orang tak dikenal dan menyuruh mereka menyamar sebagai mahasiswa dan menyusup ke barisan mahasiswa, lalu menyuruh mereka memukul, menghancurkan, merampok, membakar, dan menggulingkan kendaraan militer. Orang-orang itu menciptakan banyak kekacauan, dan kemudian pemerintah PKT memfitnah dengan menyalahkan para mahasiswa atas kejahatan mereka. Setelah itu, pemerintah PKT menggunakan media seperti TV dan radio untuk membanjiri gelombang udara dengan laporan mereka, memfitnah gerakan mahasiswa sebagai kerusuhan kontrarevolusi, dan kemudian melancarkan penumpasan berdarah terhadap mereka, yang mengakibatkan setidaknya ribuan mahasiswa ditembak mati atau dilindas oleh tank. Siapa pun yang tahu tentang sejarah pemerintahan PKT tahu bahwa mereka selalu bertentangan dengan kebenaran, dan bahwa mereka sama sekali tidak menoleransi keberadaan kelompok atau individu mana pun yang memiliki pandangan atau pendapat politik yang berbeda. Untuk mencapai kediktatoran, pemerintah PKT selalu menyerang dan mengutuk kelompok atau orang-orang itu, bahkan melangkah lebih jauh dengan menindas atau melarang mereka sepenuhnya. Setiap kali pemerintah PKT dengan keras menindas kepercayaan agama, gerakan untuk hak-hak berdemokrasi, atau protes etnis minoritas, mereka pertama-tama memulainya dengan mengarang kasus-kasus palsu, dan kemudian menciptakan protes publik yang sangat besar untuk membangkitkan masyarakat, dan kemudian dengan keras menindasnya. Itu fakta. Kasus Zhaoyuan 28 Mei adalah kasus pemerintah PKT yang memfitnah dengan menyalahkan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa—kasus ini diramu dengan cermat sebagaimana kasus palsu lainnya."

Aku tidak bisa membantah apa yang dikatakannya sama sekali, dan berpikir dalam hati, "Dia kenal beberapa anggota keluarga korban dari protes Lapangan Tiananmen dan mengetahui cerita pelaku langsung. Semua yang dikatakannya benar. Namun tetap saja, meskipun insiden Zhaoyuan itu tidak ada hubungannya dengan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, aku belum pernah berhubungan dengan anggota mereka dan aku tidak tahu gereja seperti apa mereka itu. Kita hidup di dunia yang bermasalah sekarang—bagaimana jika dia ditipu?" Jadi, aku katakan sekali lagi kepadanya bahwa dia tidak diperbolehkan melakukan kontak dengan siapa pun dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Sambil pergi, aku membanting pintu, meninggalkannya di sana dalam keadaan menangis.

Saat itu malam sangat gelap tanpa cahaya bulan dan tanpa bintang. Aku merasa sangat payah saat berjalan di sepanjang jalan. Aku memikirkan sepuluh tahun pernikahan kami—dari pertemuan pertama, jatuh cinta, menikah, kami telah melalui banyak hal, tetapi apa pun yang kami hadapi, kami selalu membicarakan berbagai hal dan saling mendukung. Kami tidak pernah bertengkar hebat. Namun, aku baru saja benar-benar menyerangnya karena imannya—aku benar-benar merasa seharusnya aku tidak memperlakukannya seperti itu. Namun sekali lagi, dikatakan di internet bahwa Gereja Tuhan Yang Mahakuasa tidak baik, jadi dengan tidak membiarkannya mempraktikkan imannya, aku sedang membantunya. Kenapa dia tidak bisa memahamiku? Pada saat itu aku merasa sangat lelah dan sedih. Aku mengeluarkan ponselku dan foto indah keluarga bahagia kami melintas di depan mataku—senyum manis putri kami sejenak menghilangkan kelelahanku. Aku memikirkan bagaimana aku adalah tulang punggung keluarga dan bahwa mencegah istriku mempraktikkan imannya adalah untuk perlindungannya sendiri dan untuk kebaikan keluarga kami, jadi aku memutuskan bahwa aku harus tetap pada pendirianku.

Selama periode waktu berikutnya, aku takut merusak perasaan istriku terhadapku dan karenanya tidak berani memulai pertengkaran besar, jadi aku hanya mengatakan kepadanya agar tidak berbicara kepadaku tentang apa pun yang berhubungan dengan Tuhan. Meskipun kami tampak akrab di permukaan, sudah ada jurang yang terbuka di antara kami.

Suatu hari, tepat ketika aku berjalan memasuki pintu setelah selesai dari giliran kerja pagi, aku mendengar suara musik riang keluar dari kamar bersama dengan tawa bahagia dari istri dan putriku. Merasa ingin tahu, aku berpikir, "Hm? aku belum pernah mendengar suara yang begitu menyenangkan seperti itu di rumah ini dalam waktu yang lama. Sejak istriku datang ke Korea Selatan, dia tidak pernah benar-benar terbiasa dengan lingkungan di sini karena perbedaan gaya hidup, bahasa, dan budaya. Terutama, dia meninggalkan ibunya yang sudah lanjut usia dan pekerjaan yang dia cintai, dan dia tidak memiliki kerabat atau teman di sisinya—dia sering duduk sendirian dan menangis. Aku pernah melihatnya tampak menderita dan sedih, tetapi tidak pernah tahu bagaimana cara menghiburnya, jadi lagu macam apa yang bisa membawakan begitu banyak kebahagiaan kepadanya sekarang?" Aku diam-diam membuka pintu dan melihat video tarian dan lagu yang diproduksi oleh Gereja Tuhan Yang Mahakuasa "Kasih Tuhan yang Sejati" sedang ditampilkan di layar komputer. Enam wanita muda menari dan menyanyi dengan penuh perasaan, tetapi wajah mereka yang penuh dengan senyum riang itulah yang langsung menarik hatiku. Aku sangat penasaran, kupikir, "Gereja macam apa ini, dan kelompok macam apa ini? Mengapa lagu dan tarian mereka begitu menular dan menenangkan? Jika mereka benar-benar orang jahat, bagaimana mungkin mereka memiliki senyum yang ramah dan tulus seperti itu?"

Melihat aku, putriku berkata dengan gembira, "Ayah, bukankah lagu ini bagus? Aku dan Ibu sangat menyukainya. Bernyanyi dan menarilah bersama kami!" Aku memeluknya dan mencium wajah kecilnya, lalu berkata dengan ramah, "Sayang, aku suka lagu-lagu dan tarian yang penuh energi dan kuat." Dia mengayunkan kepalanya dan berpikir sejenak. "Ayah, kau suka tari ketuk, 'kan? Bu, pasanglah video dengan tarian yang sangat bagus itu untuknya." Aku tidak bisa menyelanya dan membayangkan bahwa aku akan menontonnya sedikit saja walaupun itu dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa—akhir-akhir ini, suasana yang harmonis seperti ini sulit didapat di rumah kami. Sambil memangku putriku, aku duduk di sebelah istriku dan mulai menonton. Video tari dan lagu "Tuhan Telah Bawa Kemuliaan-Nya ke Timur" sangat kuat dan energik dengan irama yang menyenangkan. Dengan gaya tari ketuk, mereka menari dengan kekuatan yang heroik; aku selalu suka menyanyi dan menari, jadi aku benar-benar terhanyut. Melihat betapa tertariknya aku, istriku berkata dengan gembira, "Lagu-lagu dan tari-tarian ini semuanya telah disusun dan direkam oleh saudara-saudari dari Gereja Tuhan yang Mahakuasa. Tidak ada dari mereka yang profesional." Mau tak mau, aku merenungkan hal ini dengan serius. "Bagaimana mungkin orang tanpa pelatihan profesional menari dengan sebagus ini?" pikirku. Sambil tersenyum, dia berkata, "Luar biasa, bukan! Tanpa pekerjaan dan bimbingan Tuhan sendiri, akankah orang-orang non-profesional dapat menari seperti itu? Engkau akan lebih terkejut lagi jika melihat film-film yang mereka buat. Gereja Tuhan Yang Mahakuasa memiliki pekerjaan Roh Kudus—mereka memiliki berkat Tuhan. Itulah sebabnya lagu, tarian, dan film mereka dibuat dengan sangat baik, dan terutama, semua kebenaran yang dikomunikasikan dalam film mereka sangat bermanfaat bagi orang banyak. Semua propaganda negatif di internet itu hanyalah pemerintah PKT yang sedang menyebarkan kebohongan tentang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Semuanya sama sekali tidak benar. Alasan pemerintah PKT menyebarkan kebohongan ini adalah agar setiap orang akan memusuhi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan tidak akan berani mengandalkan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan dengan demikian kehilangan keselamatan Tuhan."

Aku Memahami Kebohongan Pemerintah PKT yang Sebenarnya dan Kasih Tuhan Menarikku Kembali Kepada-Nya (Bagian 1) God-s-love-draws-me-back-7

Mendengar apa yang dia katakan dan melihat raut wajahnya yang bercahaya, aku menjadi semakin penasaran. Aku berpikir tentang bagaimana, sejak dia mulai percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, dia telah pulih dari depresinya karena merasa rindu rumah dan kehilangan ibunya. Aku juga melihat bahwa dia menjadi lebih sabar dengan putri kami dan tidak lagi kehilangan kesabarannya; dia juga mulai merawatku dengan sangat baik. Mungkinkah Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar telah mengubah istriku? Apakah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar sehebat yang dikatakannya? Saat memikirkan semua ini, hatiku terasa bimbang—aku tidak tahu apakah aku harus membiarkannya terus mempraktikkan imannya. Setelah pertarungan batin, aku memutuskan untuk pergi ke Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan memeriksanya sendiri. Jika itu tidak seperti apa yang dikatakan di internet, maka aku tidak akan menghalanginya lagi.

Selama akhir pekan saat aku bebas dari pekerjaan, aku mendekati istriku dan mengatakan kepadanya bahwa aku ingin pergi untuk melihat Gereja Tuhan Yang Mahakuasa—dia terkejut sekaligus senang. Begitu kami tiba di sana, saudara-saudari menyambut kami dengan hangat, dan aku merasakan dari ekspresi, tindakan, dan cara mereka berinteraksi dengan orang lain bahwa mereka orang-orang yang baik dan tulus. Kegugupan dan kewaspadaanku perlahan-lahan mereda. Kemudian, seorang saudari memberi tahu semua orang dengan gembira, "Saudara-saudari, karya musikal, Kisah Xiaozhen memenangkan penghargaan internasional!" Aku bertanya dengan penasaran, "Bolehkah aku menontonnya?" Mereka semua menyuarakan persetujuan mereka secara serempak dan mulai memainkan karya musikal tersebut. Pasang surut Xiaozhen dalam kisah itu benar-benar menyentuh hatiku dan aku memikirkan bagaimana aku sendiri seperti Xiaozhen. Aku terombang-ambing di tengah masyarakat saat masih muda karena kemalangan keluarga, menderita segala macam penindasan dan penghinaan hanya untuk bertahan dan diabaikan. Dan sekarang aku berjuang dan bekerja keras untuk mencari nafkah dan telah melalui semua hal, manis dan pahit. Aku telah mengalami banyak pasang surut selama bertahun-tahun, dan aku merasa lelah dan sedih, tetapi aku selalu bertindak kuat di depan istri dan teman-temanku. Siapa yang bisa mengetahui derita di hatiku? Menjelang akhir karya musikal tersebut, lagu ini dinyanyikan: "Yang Mahakuasa memiliki belas kasihan untuk orang-orang yang sudah sangat menderita ini. Sementara itu, Dia muak dengan orang-orang yang tidak memiliki kesadaran karena Dia sudah terlalu lama menunggu jawaban dari umat manusia. Dia ingin mencari, Dia hendak mencari hati dan rohmu, untuk membawakanmu air dan makanan, serta membangunkanmu, agar engkau tidak akan haus dan lapar lagi. Ketika engkau letih dan ketika engkau mulai merasakan adanya kehampaan suram di dunia ini, jangan kebingungan, jangan menangis. Tuhan Yang Mahakuasa, Sang Penjaga, akan menyambut kedatanganmu kapan pun" ("Tuhan Mencari Hati dan Jiwamu" dalam "Ikuti Anak Domba dan Nyanyikan Lagu Baru"). Setiap baris lagu tersebut menghangatkan jiwaku yang tersesat dan menderita, dan setiap nada yang dinyanyikan terasa seperti seorang ibu yang mengulurkan tangan kepada anaknya yang telah lama hilang. Apa yang aku rasakan adalah panggilan cinta—aku sangat tersentuh. Aku tidak bisa menghentikan air mata mengalir di wajahku ketika musik berakhir. Itu adalah pertama kalinya aku menangis di depan begitu banyak orang dan aku merasa agak malu, jadi aku dengan cepat dan diam-diam menoleh untuk menghapus air mata. Aku berseru dengan tulus, "Musik yang sangat luar biasa!" kemudian aku bertepuk tangan untuk Kisah Xiaozhen.

Istriku memandangku dan berkata kepadaku dengan gembira dan penuh emosi, "Bahwa hatimu telah digerakkan oleh Kisah Xiaozhen adalah karena Tuhan telah menggerakkanmu! Aku tahu bahwa Kasus Zhaoyuan 28 Mei berdampak pada dirimu dan engkau memiliki banyak kesalahpahaman tentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Aku juga tahu bahwa engkau prihatin dengan keselamatanku dan keselamatan putri kita, jadi hari ini mari kita lihat dan ketahui apa yang sebenarnya terjadi dengan kasus itu."

Memahami apa itu iman kristen akan memungkinkan kita untuk memiliki iman kepada Tuhan dalam menghadapi kesulitan. Klik untuk membaca sekarang!